
KOMPAS.com – Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang tak bisa diabaikan. Namun, untuk alasan kepraktisan, entah karena sibuk bekerja atau aktivitas lainnya, sering kali jenis makanan yang dikonsumsi tidak terperhatikan dengan baik.
Bahkan, tidak jarang, orang mengonsumsi makanan rendah gizi atau kerap disebut dengan junk meals.
Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Makanan Siap Saji, Kapan Jadi Junk Meals?
Junk meals sendiri telah lama dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak atau sering.
Kabar buruknya, risiko kesehatan yang dihadapi jika terus menerus mengonsumsi junk meals bukan hanya fisik tapi juga psikis atau psychological.
Berbagai penelitian telah membuktikan adanya hubungan antara konsumsi junk meals dengan peningkatan risiko depresi.
Sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal Molecular Psychiatry tahun 2018 menemukan hubungan antara pola makan dengan risiko depresi setelah mengkaji ulang 41 studi.
https://www.youtube.com/watch?v=wtKt6WxXI_4
Bagaimana junk meals meningkatkan risiko depresi?
“Pola makan yang pro-inflamasi (seperti junk meals atau makanan extremely proses) bisa memicu peradangan sistemik, dan ini dapat secara langsung meningkatkan risiko depresi,” ungkap Dr Camille Lassale, penulis utama penelitian ini dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Berhenti Makan “Junk Meals” Bisa Sebabkan Gejala Mirip Putus Obat
Dia juga menambahkan, pola makan yang buruk atau rendah gizi bisa meningkatkan risiko depresi secara signifikan.
Makanan yang mengandung banyak lemak, gula, atau terlalu lama dimasak (dalam hal ini junk meals maupun makanan extremely proses) bisa menyebabkan peradangan bukan hanya di usus tetapi di seluruh tubuh.
Hal ini dikenal sebagai peradangan sistemik.
“Sifat kimia dalam usus sangat mirip dengan kimia di otak. Jadi tidak mengherankan bahwa hal-hal yang mempengaruhi usus dapat mempengaruhi otak juga,” kata Dr Cosmo Hallstrom, ahli depresi dari Royal Faculty of Psychiatrists.
Kondisi ini bukan hanya dipicu oleh pola makan yang rendah gizi, tapi juga pola hidup buruk seperti merokok, polusi, kegemukan, dan kurang olahraga.
“Peradangan kronis bisa mempengaruhi kesehatan psychological dengan mengangkut molekul pro-inflamasi ke otak, itu juga bisa mempengaruhi molekul – neurotransmitter – yang bertanggung jawab untuk regulasi suasana hati,” tutur Lassale.
Kesimpulan penelitian ini menyebut bahwa makanan yang mengandung zat yang dapat meningkatkan peradangan seperti tinggi kolesterol, lemak jenuh, dan karbohidrat meningkatkan risiko depresi sebesar 40 persen.
Baca juga: Kertas Pembungkus Junk Meals Juga Berbahaya untuk Kesehatan
Bukan hanya junk meals tapi juga makanan extremely proses

Bukan hanya junk meals yang dapat meningkatkan risiko depresi. Konsumsi makanan ultraproses berlebihan juga membuat kita lebih besar kemungkinannya mengembangkan kondisi psychological tersebut.
Sebuah penelitian tahun 2022 yang terbit dalam jurnal Public Well being Diet menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan extremely proses dalam jumlah banyak atau sering lebih banyak dilaporkan mengalami depresi.
Baca juga: Makanan Extremely Proses Terkait dengan Penyebab Kematian Dini, Ini Penjelasannya
Bukan hanya depresi, penelitian ini juga menyebut kondisi psychological dari orang yang kerap mengonsumsi makanan extremely proses juga kurang baik dan lebih sering mengalami gangguan kecemasan.
Mengutip examine finds, kebanyakan makanan extremely proses adalah makanan siap saji yang banyak mengandung minyak, lemak, gula, dan protein isolat. Selain itu, biasanya jenis makanan ini juga mengandung perasa tambahan, pewarna, pengental, dan hal-hal lain yang membuat kecanduan.
Sayangnya, makanan extremely proses juga biasanya memiliki kandungan gizi yang sangat kecil dan tidak seimbang.
Untuk itu, demi jaga kesehatan psychological kita juga harus pastikan makanan yang kita konsumsi bergizi seimbang ya!
Dapatkan replace berita pilihan dan breaking information setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com Information Replace”, caranya klik hyperlink https://t.me/kompascomupdate, kemudian be part of. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.